SAMARINDA – Pelabuhan Kariangau Balikpapan saat ini sudah bisa digunakan untuk aktivitas ekspor tanpa harus melalui pelabuhan di Jakarta atau Surabaya.
Oleh karena itu, direct call (pengapalan langsung ke luar negeri) melalui Kaltim Kariangau Terminal (KKT) Balikpapan perlu terus disosialisasikan.
Terkait hal tersebut Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor mengundang Direktur KKT, Ketua Asosiasi Panel Kayu Indonesia (Apkindo) Kaltim, PT Pelindo dan beberapa pimpinan dan direktur perusahaan serta pengusaha lokal Kaltim untuk berdiskusi dalam upaya percepatan pemanfaatan direct call melalui KKT Balikpapan.
“Direct call melalui KKT ini memerlukan partisipasi aktif pengusaha. Pengusaha bisa memanfaatkan keuntungan besar dari sistem direct call ini. Waktunya lebih singkat, maka biayanya juga akan lebih murah,” kata Isran Noor di Ruang Rapat Gubernur Kaltim, Senin (21/1/2019).
Dari rapat ini terungkap, masih banyak permasalahan dihadapi, antara lain kurangnya capaian volume dari produk barang yang akan diekspor sehingga tidak efesien dan tidak menguntungkan para pengusaha.
“Kalau kita mau jujur, produk-produk unggulan Kaltim yang akan diekspor cukup, tapi belum terkoodinasi dengan baik. Mungkin karena sebelumnya pengusaha melakukan ekspor melalui pelabuhan di Surabaya, Jakarta, Semarang bahkan sebagian melalui pelabuhan di Makassar,” kata Isran Noor.
Masalah lain yang dihadapi adalah masalah administrasi termasuk pemberian kemudahan belum dapat dilakukan secara optimal, termasuk permasalahan lainnya.
“Manfaatkan direct call melalui KKT ini. Semua masalahnya harus segera kita selesaikan dan temukan formulasi terbaiknya,” kata Isran Noor.
Hadir dalam pertemuan tersebut Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan H Ichwansyah, Kepala Disperindagkop Kaltim Fuad Assadin, Kadis Perhubungan Kaltim Salman Lomoindong, Karo Perekonomian H Nazrin, Direktur KKT M Basir, Ketua Apkindo Kaltim Fauzan, serta beberapa pimpinan perusahan serta eksportir. (mar/sul/humasprov kaltim)