Samarinda, infosatu.co – Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Kalimantan Timur (Kaltim) telah melaksanakan dua gelombang yudisium tahun akademik 2023-2024. Sebanyak 200 mahasiswa resmi menyandang gelar sarjana.
Namun, hanya 7 persen atau 14 mahasiswa yang menyandang sarjana dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Vokasional dan Teknologi Otomotif.
Angka ini menunjukkan bahwa prodi otomotif masih minim peminat. Sedangkan kebutuhan guru dan tenaga ahli di bidang ini semakin mendesak.
Dekan Fakultas Teknik Prodi Pendidikan Vokasional dan Teknologi Otomotif IKIP PGRI Kaltim Sukiman mengajak seluruh siswa yang baru saja lulus SMA ataupun SMK untuk mempertimbangkan program studi tersebut.
“Masa depan di bidang otomotif sangat menjanjikan. Kalimantan Timur saat ini kekurangan guru berbasis keahlian otomotif, sehingga peluang kerja sangat terbuka lebar,” ujarnya saat diwawancarai wartawan MSI Group usai yudisium ke-2, Sabtu (10/8/2024).
Sukiman menjelaskan bahwa prodi tersebut menawarkan kurikulum yang komprehensif, mencakup berbagai disiplin ilmu seperti jurusan otomotif, teknik sepeda motor (TSM), body repair, dan teknik mesin.
“Lulusan kami tidak hanya akan siap mengajar di sekolah-sekolah kejuruan, tetapi juga memiliki kemampuan untuk berkontribusi di industri otomotif yang terus berkembang di wilayah ini,” lanjutnya.
Selain itu, Sukiman juga menyoroti pentingnya penguasaan teknologi dalam dunia otomotif yang semakin modern.
“Di era industri 4.0 ini, lulusan perlu memiliki keterampilan yang sesuai dengan perkembangan teknologi terkini. Program kami dirancang untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis dan teori yang relevan,” jelasnya.
Terlebih, Sukiman yang juga Kepala SMKN 17 Samarinda menambahkan bahwa lulusan juga akan didorong dengan pembekalan untuk berwirausaha.
“Kami ingin agar mereka tidak hanya berorientasi menjadi guru, tetapi juga berani memulai usaha sendiri di bidang otomotif. Dengan keberanian dan inovasi, mereka dapat membuka peluang baru dan berkontribusi pada perekonomian daerah,” ujarnya.
Dengan harapan meningkatkan minat siswa SMA untuk bergabung pada Prodi Pendidikan Vokasional dan Teknologi Otomotif, Sukiman menegaskan bahwa pendidikan vokasional adalah salah satu kunci dalam mencetak tenaga terampil yang dapat memenuhi kebutuhan pasar kerja.
“Kami mengajak seluruh orang tua dan masyarakat untuk mendukung anak-anak mereka memasuki program studi ini demi masa depan yang lebih baik,” tutupnya.
Melihat potensi dan kebutuhan yang ada, diharapkan ke depannya lebih banyak siswa yang tertarik untuk memilih prodi otomotif. Dengan demikian, dapat mengatasi kekurangan tenaga pendidik di Kaltim dan meningkatkan kualitas pendidikan vokasional di daerah itu.