Samarinda, infosatu.co – Ikon wisata di Kota Samarinda, Kalimantan Timur bakal bertambah. Hal ini seiring rencana menjadikan kawasan bantaran Sungai Karang Mumus (SKM) menjadi pusat kuliner yang mengangkat ciri khas lokal.
Kini, bantaran SKM di Jalan Lambung Mangkurat mulai dibersihkan dari bangunan liar. Proses pembongkaran ini menjadi langkah awal untuk menghidupkan kembali fungsi sungai sebagai pengendali banjir dan ruang publik yang bernilai estetika.
Secara simbolis, proses pembongkaran itu dipimpin Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR). Wali Kota Samarinda Andi Harun turut menyaksikan proses tersebut.
“Dukungan masyarakat luar biasa. Biasanya program seperti ini penuh tantangan, tetapi kali ini antusiasme warga sangat membantu kami,” ungkap Andi Harun setelah melihat proses simbolis pembongkaran.
Setelah bersih dari bangunan liar, bantaran SKM dirancang menjadi destinasi wisata kuliner bertema bertema nasi kuning yang merupakan makanan khas Samarinda.
Konsep itu sesuai dengan Jalan Jalan Lambung Mangkurat yang selama ini dikenal sebagai “Kampung Nasi Kuning,”.
“Kami ingin kawasan ini menjadi identitas baru Samarinda melalui nasi kuning, sehingga dapat menarik wisatawan dan meningkatkan ekonomi warga,” ujar Andi Harun.
Untuk mendukung daya tarik wisata, fasad rumah-rumah di sekitar lokasi juga akan dipercantik dengan pembiayaan dari pemerintah. Rencana ini untuk menciptakan suasana yang lebih estetis dan ramah bagi pengunjung.
Selain revitalisasi fisik, pemkot juga berupaya memperbaiki akses mobilitas di kawasan tersebut. Hal ini termasuk dari ujung Gang Bakti menuju Jalan Gatot Subroto.
“Kami pastikan semua akses diperbaiki agar transformasi ini bermanfaat langsung bagi warga,” tambahnya.
Andi Harun berharap, proyek ini tidak hanya mengendalikan banjir, tetapi juga membangun ikon baru yang merepresentasikan kearifan lokal Samarinda sebagai daya tarik wisata.