Samarinda, infosatu.co – Sumber daya manusia (SDM) yang andal, terutama bagi kalangan pemuda disebut sebagai penopang utama pembangunan daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur (Kaltim).
Maka, pendidikan vokasi dinilai semakin relevan dalam mendukung pemenuhan kebutuhan tenaga kerja berbasis keahlian di tengah upaya transformasi ekonomi nasional.
Wakil Direktur Bidang Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat Politeknik Negeri Samarinda (Polnes) Said Keliwar menekankan peran penting pendidikan vokasi dalam menyiapkan tenaga profesional yang siap terjun ke dunia kerja.
“Pendidikan vokasi didesain untuk lebih fokus pada keterampilan praktis. Sekitar 60 persen dari kurikulum berbasis praktik, sementara sisanya teori,” kata Said saat memberikan sambutan di Ruang Pertemuan Gedung Direktorat Polnes, hari ini, Senin (30/9/2024).
Dengan dominasi praktik dalam pembelajaran, lulusan pendidikan vokasi dinilai lebih unggul dalam menghadapi persaingan dan memenuhi kebutuhan industri.
“Mitra perusahaan seperti Trakindo menjadi contoh bagaimana pendidikan vokasi dapat langsung terserap di dunia kerja,” ungkapnya.
Namun demikian, jumlah lulusan pendidikan vokasi di Kaltim masih tercatat di angka 3,69 persen pada tahun 2023. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang kompeten.
Maka, Said menyoroti pentingnya kerja sama antara institusi pendidikan vokasi dengan dunia industri. Jaringan kemitraan ini dinilai berperan vital dalam memastikan serapan tenaga kerja secara maksimal.
“Kehadiran sertifikasi kompetensi yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) juga menjadi nilai tambah bagi lulusan, karena sertifikasi ini merupakan bukti kemampuan mereka yang diakui secara profesional,” terangnya.
Sejalan dengan pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN), pendidikan vokasi juga diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mendukung sektor-sektor strategis seperti pariwisata, khususnya di kota-kota penyangga seperti Samarinda dan Balikpapan.
Tidak hanya itu, Said menyatakan bahwa media juga memiliki peran besar dalam menyosialisasikan peran pendidikan vokasi di masyarakat. Terutama dalam mendukung pembangunan ekonomi yang lebih inklusif.
Dalam kesempatan tersebut, Said mendorong para mahasiswa untuk terus mengembangkan keahlian dan mengejar sertifikasi di bidang masing-masing.
“Sertifikasi ini sangat penting sebagai bekal menghadapi tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif,” tutupnya.