Samarinda, infosatu.co – Komisi IV DPRD Kaltim menggelar rapat dengar pendapat (RDP) bersama Wakil Bupati Berau Gamalis di Gedung E Kompleks DPRD Kaltim Jalan Teuku Umar, Kamis (26/8/2021).
RDP ini membahas persiapan dan pelaksanaan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) VII Kaltim di Berau pada bulan November tahun 2022.
Wakil Bupati Berau Gamalis membenarkan bahwa kesiapan Porprov Kaltim di Berau belum mencapai 100 persen karena terkendala pendanaan dalam pembangunannya.
“Tentu kita maklumi bahwa seluruh anggaran sedang dalam masa refocusing untuk pembiayaan Covid-19, termasuk pembangunan venue,” ungkapnya usai melakukan RDP bersama Legislatif.
Menurutnya, Porprov VII Kaltim harus berjalan dan beberapa cabang olahraga (cabor) harus dipertandingkan.
Oleh karena itu kata Gamalis, Komisi IV DPRD Kaltim telah memberikan beberapa solusi agar Porprov Kaltim tetap terselenggara.
“Legislatif mengusulkan agar beberapa cabor tidak dipertandingkan. Jadi sekarang ini kita lihat cabor apa saja yang dipertandingkan di PON, Asian Games atau lainnya. Itulah yang nantinya kita pertandingkan,” jelasnya.
Kemudian yang kedua, karena ketersediaan venue tidak maksimal. Maka legislatif mengusulkan agar Berau bekerja sama dengan kabupaten/kota lain yang memiliki venue representatif untuk pertandingan.
“Misalnya bowling, kan bowling itu ada di Balikpapan. Jadi tetap cabor bowling dipertandingkan tapi pertandingannya itu terlaksana di Balikpapan. Saat ini kita memiliki 64 cabor, nah sekarang sedang dikomunikasikan cabor apa saja yang nantinya akan dipertandingkan,” urainya.
Tentunya dari 64 cabor itu beber Gamalis, tidak semuanya akan dipertandingkan. Pihaknya akan melakukan seleksi berdasarkan ketersediaan venue dan terkait dengan pembiayaan.
“Pertama kita komunikasikan dengan daerah yang siap melaksanakan, kira-kira mereka punya venue apa saja,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub mengatakan bahwa dengan situasi sekarang ini tentu saja alokasi anggaran tidak selonggar sebelum pandemi.
“Saat ini pandemi menjadi prioritas utama, maka ke depan kita harus berkreasi mencari pola-pola atau skema baru. Salah satunya apabila venue tidak dapat kita siapkan semua maka beberapa cabor yang dipertandingkan akan dikurangi,” paparnya.
Lalu kedua lanjut politikus PPP itu, bisa juga bekerja sama dengan kabupaten/kota lain yang sebelumnya sudah punya venue pada cabor tertentu.
“Misalnya periode lalu, Porprov VI Kaltim itu di Kutai Timur (Kutim). Nah, mungkin saja ada venue Kutim yang masih bisa dimanfaatkan, maka akan diselenggarakan di Kutim meskipun tuan rumah tetap Berau. Jadi itu solusinya,” katanya.
Pihaknya pun akan terus melakukan evaluasi dan memantau perkembangannya selagi masih ada waktu.
“Kita semua sepakat Porprov VII Kaltim 2022 tidak boleh berhenti dan harus terlaksana karena ini even provinsi,” ucapnya. (editor: irfan)