SAMARINDA – Biro Humas Sekretariat Daerah Provinsi Kaltim mendapat kunjungan manajemen PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) dipimpin Kepala Departemen Komunikasi Media Kristanto Hartadi. Kunjungan dilakukan dalam rangka memantapkan networking antara PHM dan Pemprov Kaltim.
Saat kunjungan, Rabu pagi (23/1/2019), rombongan tim PHM diterima Kabag Keprotokolan Biro Humas Hj Syarifah Alawiyah didampingi Kasubbag Internal dan Eksternal Andik Riyanto, Kasubbag Publikasi Inni Indarpuri dan beberapa Kasubbag lainnya.
Sekitar dua jam diskusi dilakukan. Biro Humas sangat beruntung, karena banyak ilmu dan kiat yang diperoleh dari pertemuan singkat tersebut.
“Terima kasih kepada PHM, karena hari ini kami dapat tambahan ilmu lagi. Insyaallah bermanfaat,” kata Syarifah Alawiyah.
Saat berbagi resep pengelolaan komunikasi media, Kepala Departemen Komunikasi Media PT PHM Kristanto Hartadi mengungkapkan kebijakan perusahaan negara untuk urusan minyak dan gas itu dalam hal informasi satu pintu.
“Informasi keluar harus satu pintu. Hanya oleh GM (General Manager). Rilis yang kami siapkan pun harus melalui proses validasi yang solid,” kata Kristanto Hartadi.
Seperti halnya bagian kehumasan di pemerintahan, Departemen Komunikasi Media juga memiliki beban untuk membangun opini yang baik kepada publik. Harus lebih banyak berita baik, dan sedikit berita buruknya.
Faktanya, wartawan dan setiap perusahaan media pasti akan patuh terhadap kebijakan sendiri dalam bingkai independensi pers. Kiat yang hingga saat ini berjalan mulus adalah interaksi yang baik dengan wartawan dan perusahaan media agar selalu menerbitkan pemberitaan-pemberitaan yang berimbang (balance).
“Mau buat berita jelek silakan, gak papa. Kami tidak minta berita yang bagus-bagus aja, kan wartawan ada independensinya. Kami hanya minta agar diberikan ruang yang sama untuk menjelaskan sesuai versi kami. Komunikasi itu yang terus kami bangun,” ungkap Kristanto.
Komunikasi lanjut Kristanto, tidak harus melulu urusan berita. Interaksi media juga bisa dilakukan dengan aktifitas lain, seperti menggelar even tertentu, olahraga bersama, diskusi informal, dan lain sebagainya.
“Pada akhirnya, banyak berita baik yang ditulis. Tentu kami bersyukur dengan hal itu,” ungkap Kristanto.
Sebagai informasi, PHM adalah anak perusahaan PT Pertamina yang diberi amanah untuk melanjutkan pengelolaan Blok Mahakam di Kabupaten Kutai Kartanegara.
Blok migas potensial ini sebelumnya dikelola Total E&P Indonesia, perusahaan patungan investasi Perancis dan Jepang yang sudah beroperasi lebih 50 tahun di Kaltim dan berakhir masa kontraknya tahun lalu. (sul/humasprovkaltim)