SAMARINDA – Salah satu pilar pada Strategi Percepatan Penurunan Stunting, menekankan pentingnya konvergensi intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif di tingkat Pusat, Daerah, dan Desa. Penanganan stunting dilakukan melalui intervensi Gizi Spesifik dan Gizi Sensitif pada sasaran 1000 HPK (hari pertama kehidupan) dari anak sejak di kandungan sampai berusia 23 bulan.
Secara umum, intervensi gizi-spesifik diselenggarakan oleh sektor kesehatan, sedangkan intervensi gizi-sensitif biasanya diselenggarakan oleh sektor lain.
Kementerian PPN /Bappenas, melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) terus berupaya menekan percepatan penurunan stunting di berbagai daerah.
Hal ini di sampaikan oleh Team Leader Pemantauan Percepatan Pencegahan Stunting Rini Widiastuti kepada infosatu.co, saat memaparkan terkait Sosisalisasi Strategi Nasional (Stranas) Konvergensi Percepatan Pencegahan Stunting (KP2S) dan Pelatihan KP2S, Kamis (21/02/2019) bertempat di Ruang Pola Dasar Bappeda Prov. Kaltim.
Acara ini juga di hadiri dari berbagai instasi khususnya Dinas Kesehatan Di lingkungan Pemerintah Provinsi, kabupaten/kota se-Kaltim.
“ini bukan hanya PR dari dinas kesehatan saja, jadi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kaltim, yang kita kemudian memohonkan bantuannya sehingga semua program ini dapat dilaksanakan bersama-sama hingga target tersebut dapat menerima semua layanan secara konfrehensif. ” bebernya
Rini menuturkan, “pencegahan stunting penting dilakukan dengan pendekatan multi-sektor melalui konvergensi. Program di semua tingkatan dengan menetapkan 5 Pilar Pencegahan Stunting, yang pertama komitmen dan visi kepemimpinan. Kedua, kampanye nasional dan komunikasi perubahan perilaku. Ketiga konvergensi, koordinasi, dan konsolidasi program pusat, daerah hingga desa. Juga pemantauan dan evaluasi terhadap gizi dan ketahanan pangan.” ucap Rini.
Terkait kampanye nasional pihaknya telah bekerjasama dengan Kominfo dan Kemenkes yang didorong dengan terbitnya kebijakan daerah baik peraturan Bupati maupun surat edaran untuk melaksanakan pelatihan kepada tim yang disiapkan promosi kesehatan (promkes).
“Hal tersebut akan bisa dimanfaatkan bersama-sama di daerah baik di provinsi maupun kabupaten kota untuk mendorong komitmen dan perubahan perilaku.”ujarnya.
Rini juga memberikan arahan bahwa penurunan stunting penting dilakukan dengan melibatkan seluruh sektor melalui integrasi program di semua tingkatan serta pentingnya kampanye gizi nasional.
Menurutnya, perhatian nasional cukup tinggi salah satu program prioritas terutama di mana saat semua orang bicara bahwa selama ini kebanyakan infrastruktur ini merupakan bagian dari program yang menyentuh bagi pembangunan pertama dari SDM.
Wartawan Hartono