Foto : Wakil Gubernur Hadi Mulyadi bersama Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Soedarmo dan Kepala Badan Kesbangpol Kaltim Yudha Pranoto.
BALIKPAPAN –Waktu pelaksanaan pemilihan umum serentak 17 April 2019 tidak lebih dari 97 hari ke depan. Wakil Gubernur Kaltim H Hadi Mulyadi mengingatkan agar seluruh jajaran penyelenggara pemilihan umum mengantisipasi berbagai kemungkinan buruk.
Salah satu kemungkinan buruk itu antara lain terkait akan semakin memanasnya tensi politik mendekati hari pemilihan. Potensi gesekan sangat mungkin terjadi antara para calon dan pendukung calon. Bukan hanya di tengah masyarakat, gesekan bahkan sangat mungkin terjadi di lingkungan keluarga.
“Kalau kata generasi jaman now, jangan baper (bawa perasaan),” canda Hadi Mulyadi, Wakil Gubernur Kaltim saat memberi arahan pada pembukaan Rapat Koordinasi Kesatuan Bangsa dan Politik bertema “Penguatan Kesbangpol Mendukung Pemilu Serentak 2019” yang dilaksanakan di Hotel Grand Tjokro Balikpapan, Rabu (23/1/2019).
Hadi melanjutkan, siapa pun pemenang pemilu, masyarakat sudah seharusnya kembali bersatu, karena semua adalah saudara. Baginya, pemilu ibarat sebuah pertandingan.
“Saat tanding kita harus bersemangat. Selesai tanding, kita harus salaman lagi. Kalah menang, gak boleh baper. Karena kita semua saudara,” ucap Hadi.
Kemungkinan lain yang harus diantisipasi kata Hadi, terkait ketersediaan listrik saat proses penghitungan suara dan rekapitulasi. Sebab pemilu kali ini diakuinya pasti akan lebih berat bebannya dibanding pemilu-pemilu sebelumnya, karena dilakukan serentak , yakni Pemilu Presiden, Anggota DPRD Kabupaten dan Kota, Anggota DPRD Provinsi, Anggota DPR RI dan DPD RI.
“Bisa kita bayangkan, penghitungan suara pasti sampai malam. Bagaimana jika tiba-tiba aliran listrik padam. Angka satu bisa jadi sepuluh. Dan sepuluh bisa jadi seratus,” tambah Hadi.
Oleh sebab itu, pihaknya akan berkoordinasi dengan pihak PLN untuk tidak melakukan pemadaman listrik pada saat penghitungan suara agar semua proses pemilu serentak di Kaltim berjalan sukses dan lancar.
Sementara kepada jajaran Badan Kesbangpol se-Kalimantan Timur, Hadi mengajak semua bekerja keras untuk mensosialisasikan pentingnya menggunakan hak pilih dalam pesta demokrasi rakyat ini.
“Kita semua harus bekerja keras untuk meningkatkan partisipasi pemilih. Kalau di pilkada kemarin sudah mencapai lima puluh delapan persen, harapan saya pemilu serentak nanti persentasenya bisa meningkat lagi. Paling tidak di kepala enamlah. Kalo bisa ke atas lagi, tentu lebih baik,” serunya.
Rakor juga menghadirkan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Soedarmo, yang mantan Kabinda Kaltim. Menurutnya, pemilu kali ini menjadi pemilu serentak pertama yang menggabungkan pelaksanaan pemilihan presiden (pilpres) dan pemilihan legeslatif (pileg).
“Sebelum pemilu serentak ini, kita sudah beberapakali sukses melaksanakan pilkada serentak. Sukses itu harus jadi modal kita untuk menyukseskan pilpres dan pileg sekaligus,” kata Soedarmo.
Rapat koordinasi dihadiri para pimpinan dan staf badan/kantor yang membidangi urusan kesbangpol dari seluruh kabupaten dan kota di Kaltim. Jumlah peserta 125 orang. (sul/humasprov kaltim)