Kutai Kartanegara, infosatu.co – Pantai Duta Pemedas salah satu destinasi wisata yang baru berusia satu tahun lebih ini terletak di wilayah Samboja Kutai Kartanegara (Kukar).

Duta Pemedas memiliki hamparan pantai sepanjang kurang lebih 850 meter, banyaknya pohon pinus menambah suasana rindang yang sejuk di sekitar bibir pantai.
Di buka beberapa bulan setelah munculnya Covid-19 di Benua Etam tentu menjadi tantangan tersendiri bagi pengelola dan UMKM untuk bisa memperkenalkan destinasi tersebut ke khalayak ramai.
Hal tersebut diungkapkan pengelola Pantai Duta Pemedas Mulyadi. Covid-19 mempengaruhi aktivitas destinasi wisata di Kaltim dengan adanya pembatasan pengunjung dan aturan-aturan yang harus diterapkan.
“Memang besar pengaruhnya, tapi pastinya pengunjung ingin berwisata dan bersantai. Oleh karena itu kita sebagai pengelola wisata tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang berlaku,” ungkapnya kepada infosatu.co beberapa waktu lalu.
Selain penerapan prokes, pengelola juga melakukan pengawasan terhadap pengunjung yang bermain di pinggir pantai dengan bekerja sama dengan pihak terkait.
“Untuk pengunjung yang ingin berenang dan menikmati laut, kami melakukan pengawasan. Ada tim keselamatan dari rescue sekitar 9 orang, PMI 6 dan pengelola ada 14 orang. Kita juga ada pos pantau dan selalu menyampaikan informasi untuk selalu berhati-hati,” jelasnya.
Tidak perlu khawatir dan merogoh kocek terlalu banyak untuk dapat masuk dan menikmati destinasi yang satu ini. Di hari biasa, para pengunjung cukup membayar Rp 10 ribu per motor dan Rp 30 ribu per mobil. Sedangkan hari libur, per motor Rp 20 ribu dan per mobil Rp 50 ribu.
Pantai yang buka dari pukul 08.00 Wita ini juga memperbolehkan pengunjung untuk melakukan kemping malam. Tentu saja ada tambahan tarif agar dapat menikmatinya yakni Rp 25 ribu per mobil dan Rp 10 ribu per motor.
“Jadi untuk kemping ini tambahan biayanya per kendaraan bukan per orang. Kita juga menyewakan tenda kemping dan gratis tikar, yang besar Rp 75 ribu dan kecil Rp 40 ribu. Kalau sewa tikarnya saja bisa, hanya Rp 15 ribu sampai selesai pemakaian,” bebernya.
Pantai ini juga mempunyai beberapa fasilitas lainnya seperti musala, 18 pintu kamar mandi, banana boats, jembatan dengan spot foto menarik, 20 gazebo, satu panggung, motor ATV dan arena bermain anak.
Tarif banana boats Rp 25 ribu per kepala, ATV Rp 50 ribu per 20 menit, toilet dipakai untuk buang air besar dan buang air kecil Rp 2 ribu serta Rp 5 ribu bagi yang ingin mandi.
“Gazebo itu tarifnya Rp 50 ribu per 3 jam di hari libur, kalau hari biasa Rp 50 ribu juga tapi waktunya di perpanjang bisa sampai 5 jam. Sudah difasilitasi lampu dan colokan listrik juga, sederhana sekali,” terangnya.
Di akhir percakapan kepada infosatu.co, Mulyadi menuturkan bahwa inspirasi dia membuka pantai ini berawal karena iseng dan melihat adanya peluang wisata menarik bagi masyarakat sekitar pemedas.
“Awalnya main-main saja karena kan kami nelayan, jadi sehari-hari cari ikan di pantai. Cuma saya lihat masyarakat butuh wisata dan saat itu ada peluang, lalu kita buat wisata sederhana ini. Harapannya untuk meningkatkan UMKM sekitar pemedas,” tutupnya. (editor: irfan)