Penulis : Sukrie – Editor : Eres
Samarinda, Infosatu.co – Rektor Untag 1945 Samarinda Dr Marjoni Rachman memberi pesan menarik saat menjadi narasumber pada Sosialisasi 2019, yang dilaksanakan Badan Kesbangpol Samarinda, Kamis (28/3/2019) di Aula Fakultas Pertanian Untag 1945 di Jalan Ir H Juanda Samarinda.
“Pilih presiden itu sama dengan memilih pacar. Kalo salah pilih bisa dibohongi, dikhianati dan akhirnya putus,” kata Marjoni Rachman di depan ratusan mahasiswa Untag 1945 Samarinda, peserta Sosialisasi Pemilu 2019.
BACA JUGA :KONI Kaltim ke Papua, Hasilnya PON Papua Dijamin Aman
Marjoni Rachman mengingatkan para mahasiswanya agar menjadi pemilih yang cerdas.
Pemilih yang cerdas adalah pemilih yang selektif dalam memilih calon pemimpinnya. Lalu datang ke tempat pemungutan suara (TPS) pada hari pencoblosan.
Pemilih cerdas juga akan melihat visi misi setiap calon, lengkap dengan track record masing-masing.
“Tidak ada orang yang sempurna. Tidak semuanya bagus. Tapi kita harus menimbang dan menilai secara realistis. Mana yang banyak positifnya. Seharusnya itu yang kita pilih. Itu baru pemilih cerdas,” beber Marjoni.
BACA JUGA :Jumlah PAGU Musrenbangkab Sentuh Rp5, 3 T, Tiga Bidang Utama Capai 1.599 Kegiatan
Terpenting kata Marjoni, mahasiswa tidak boleh menjadi pemilih radikal. Pemilih radikal adalah pemilih yang hanya memilih karena faktor “pokoknya”. Tidak menimbang dan menilai.
Jika kelak ada yang kurang baik dari calon yang dipilih, pemilih tidak boleh marah-marah, karena itu sudah menjadi pilihan mereka.
“Kalau marah-marah, berarti tidak konsekuen dengan pilihan hatinya. Makanya harus selektif saat memilih. Itu sama dengan memilih pacar dan pasangan hidup,. Harus hati-hati,” kata Marjoni lagi.
BACA JUGA :Sopir Angkot Gelar Deklarasi Pemilu Damai. Orgatrans Kaltim Lawan Hoaks
Demikian juga setelah penghitungan suara. Menang atau kalah tidak boleh marah-marah.
“Siapapun terpilih dialah presiden kita nanti. Mahasiswa harus kembali belajar, daripada geger di medsos soal pilpres. Selesaikan dulu kuliahnya, baru ikut politik,” pesan Marjoni.
“Terpenting intinya, mahasiswa jangan golput. Gunakan hak pilih sesuai hati nurani masing-masing,” pungkasnya.
Sosialisasi juga menghadirkan narasumber lainnya yakni Komisioner KPU Samarinda Najib ST, Komisioner Bawaslu Kota Samarinda Ana Siswanti dan Sekretaris Badan Kesbangpol Kota Suhartanto Samarinda.
Sosialisasi dilakukan Badan Kesbangpol Samarinda dengan tujuan meningkatkan partisipasi pemilih khususnya mahasiswa sebagai bagian dari generasi-generasi milenial. Sehari sebelumnya, sosialisasi juga dilakukan di Akademi Bahasa Asing Colorado Samarinda dan sosialisasi yang sama di Aula Kecamatan Sungai Pinang. Sosialisasi juga diisi dengan sesi tanya jawab.