Infosatu.co
EKONOMISAMARINDA

Sebaiknya Tanam Sukun, Gunakan Lahan Nganggur

 

Penulis : Humas Pemprov

Samarinda,infosatu.co  Permasalahan ketersediaan pangan ternyata bukan hanya menjadi isu nasional,  tapi juga sudah menjadi isu dunia. Dari waktu ke waktu penduduk dunia terus  bertambah. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap kebutuhan pangan penduduk dunia.

Di sisi lain, potensi produksi semakin terancam karena beberapa sebab. Mulai  soal berkurangnya luas lahan pertanian hingga  kualitas lahan yang terus menurun.

BACA JUGA :Pembangunan Infrastruktur Maloy, Terkendala Pembebasan Lahan

Gubernur Kaltim Dr H Isran Noor mengatakan hal tersebut  tentu  menjadi tantangan. Tantangan pada sisi yang lain juga bisa menjadi sumber inspirasi untuk mengatasi dan mengantisipasi kemungkinan kekurangan pangan di daerah.

Namun demikian, lanjut Isran, sesungguhnya Kaltim  masih mempunyai potensi dan prospek lahan untuk pengembangan komoditi-komoditi pangan  lainnya  seperti buah sukun yang karbo hidratnya bagus, walaupun tidak sama dengan beras. Potensi sukun sangat baik di Kaltim.

“Insyaallah tahun 2020 masyarakat akan diberikan kesempatan untuk mengembangkan  komoditi  sukun sebagai upaya diversifikasi pangan. Kebijakan ini menjadi salah satu cara menuju swasembada beras dengan mengurangi konsumsi beras,” kata Isran di Balikpapan, pekan lalu.

Untuk pengembangan berikutnya, kata Isran, masyarakat dapat berkolaborasi dengan perusahaan, terutama untuk memanfaatkan potensi lahan yang tak dikelola paska tambang. Lokasi-lokasi tak tergarap itu semestinya bisa dihijaukan kembali dengan tanaman pangan, salah satunya tanaman sukun.

BACA JUGA :Mahasiswa Unmul, Tuntut Rektorat Transparan Soal Selisih Kas Rp35 Miliar

Untuk mewujudkan rencana ini, Pemprov Kaltim sudah melakukan kerja sama dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan  Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian  Bogor.

Ada dua jenis sukun yang akan dikembangkan yaitu sukun untuk dijadikan tepung dan sudah dikembangkan  di Kepulauan Seribu. Sedangkan jenis sukun berikutnya adalah sukun yang bisa langsung dikomsumsi dan sudah dikembangkan di Wilayah Indonesia Timur, seperti di Ambon, Maluku dan Papua.

“Oleh karena itu, lahan-lahan yang menganggur di beberapa wilayah di Kaltim, apakah itu  milik masyarakat maupun perusahaan-perusahaan tambang baik kecil maupun besar, sebaiknya ditanami pohon sukun.  Ini sangat baik untuk membantu pemerintah memproduksi tanaman  pangan,” tandasnya.

Isran menegaskan perusahan wajib memperbaiki lingkungan dengan berusaha mengembalikan dengan melakukan reboisasi maupun menanam pohon sukun, sehingga lingkungan bisa hijau kembali dan pelaksanaan diversifikasi pangan berjalan dengan baik dengan ketersediaan komoditi pangan, baik sukun, maupun komoditi lainnya.

                   

Related posts

Dari Faperta Unmul untuk Indonesia, Jejak Alumni dalam Momen Halalbihalal

Kasyful Ananda

Bukan Sekadar Kedai, Kopi Mahyana Siap Jadi Ruang Kreatif Baru di Samarinda

Kasyful Ananda

Podcast Lawan Narkoba, JMSI Kaltim Gandeng BNNP Bangun Sinergi Publik

Kasyful Ananda

Maaf Konten Kami Telah diproteksi.