Samarinda, infosatu.co – Penjabat (Pj) Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Akmal Malik menyarankan manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) Samarinda belajar dari operasional rumah sakit Singapura.
“Buat langkah dan solusi agar jangan sampai pasien menumpuk. Buat agar semua cepat menuju poli-poli tujuan,” tegasnya saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) bersama dengan Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni ke RSUD AWS Samarinda, Selasa (16/4/2024).
Akmal meminta kepada manajemen rumah sakit agar dapat mencari solusi untuk mengurangi penumpukan pasien. Ia juga meminta agar rumah sakit dapat melakukan manajemen waktu yang baik.
“Manajemen waktu yang baik agar pasien dapat didistribusi ke poli-poli lebih cepat dan lancar,” ungkapnya.
“Kita cari solusi agar bisa menghadirkan suasana rumah sakit yang baik. Jika perlu bisa buka ruang tambahan,” sambungnya.
Sementara itu, Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Keperawatan RSUD AWS Nurliana Adriati Noor menegaskan bahwa penumpukan biasanya terjadi karena kendala dari server luar seperti BPJS.
“Sekitar 80 hingga 90 persen pasien rawat inap itu adalah peserta BPJS,” jelasnya.
Sebagai langkah mengurangi penumpukan pasien, RSUD AWS telah menerapkan sistem pendaftaran secara online. Lebih lanjut, sistem ini akan terus disosialisasikan dengan manajemen waktu yang lebih baik.