Samarinda, infosatu.co – Penutupan Musabaqah Tilawatil Quran Nasional (MTQ) Nasional ke-30 di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) menjadi lebih istimewa dengan penampilan 500 drone show, Minggu (15/9/2024) malam.
Atraksi tersebut memukau para penonton yang memadati lokasi acara penutupan MTQ Nasional ke-30 di Lapangan Borneo FC Training Center.
Di balik kesuksesan 500 drone show yang memukau, Mei, CEO Clovertec yang merupakan seorang mualaf memainkan peran kunci dalam atraksi tersebut.
Menurutnya, persiapan drone show membutuhkan waktu selama sebulan. Selama kurun waktu itu, proses pembuatan sketsa, hingga pemrograman dilangsungkan.
Hal ini belum termasuk persiapan lapangan yang membutuhkan waktu selama tiga hari, termasuk uji coba sehari sebelum atraksi dipertunjukkan.
Mei berharap, pertunjukan ini dapat membawa angin segar bagi dunia hiburan dan juga dakwah Islam yang dikemas secara modern, khususnya dalam aspek branding.
“Jika sebelumnya LED projector memberikan kesan megah, sekarang kita memiliki animasi dan grafis yang terbang di langit. Ini membuka peluang besar bagi generasi muda Indonesia untuk lebih kreatif,” ujarnya saat ditemui di lapangan Borneo FC Training Center usai acara.
Operasional drone dilakukan oleh pilot yang didatangkan langsung dari Singapura. Mei juga menjelaskan setiap drone terbang dengan memanfaatkan konfigurasi GPS yang telah diprogram.
“Formasi drone mengikuti rencana yang telah dikonfigurasi sebelumnya. Sehingga saat terbang, mereka membentuk berbagai formasi mulai dari lafaz Allah, Lafaz Muhammad hingga kepakan Garuda. Prosesnya sangat teknis, mulai dari desain animasi hingga sinkronisasi dengan satelit,” jelas Mei.
Penampilan 500 drone di MTQ Nasional ke-30 menjadi salah satu pertunjukan drone terbesar di Indonesia. Persiapan teknis secara matang memastikan tidak ada drone yang mengalami kendala selama pertunjukan berlangsung.
Walaupun uji coba sehari sebelumnya menunjukkan tantangan karena pergerakan satelit yang berubah-ubah.
“Alhamdulillah, di hari pertunjukan utama semua berjalan lancar tanpa ada satu drone pun yang jatuh,” tambah Mei.
Ketua Regional Asosiasi Pilot Drone Indonesia (APDI) Kaltimtara Ismail Fahmy Almadi menyampaikan pertunjukan ini juga melibatkan para mahasiswa teknik lingkungan dari Universitas Mulawarman.
Meski menghadapi kendala timeline yang mepet sehingga semua bekerja dibawah pressure. Alhamdulilah semua berjalan lancar.
“Kami bekerja mengikuti instruksi yang diberikan, memastikan setiap drone beroperasi sesuai rencana tanpa gangguan,” ungkapnya.
Penampilan formasi yang termasuk logo MTQ hingga kepakan burung Garuda ini berhasil membuat kagum penonton.
Drone-drone tersebut menunjukkan perkembangan teknologi dalam pertunjukan visual dan menjadi salah satu inovasi yang diharapkan dapat terus dikembangkan di masa depan.