Samarinda, infosatu.co – Upacara peringatan HUT ke-79 RI oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) bakal berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Untuk lokasi pelaksanaan pada 17 Agustus 2024, misalnya, dipindah dari GOR Kadrie Oening ke Stadion Utama Palaran.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kaltim Muhammad Faisal menyatakan bahwa pemindahan lokasi upacara itu karena waktunya berdekatan dengan pelaksanaan MTQN ke-30 di bulan September nanti.
GOR Kadrie Oening yang biasanya digunakan sebagai lokasi upacara peringatan HUT RI tengah dipersiapkan untuk MTQN. Maka, pelaksanaan upacara 17-an digeser ke Stadion Utama Palaran.
Selain perbedaan lokasi, sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov Kaltim dimungkinkan tidak mengikuti upacara di Stadion Utama Palaran.
Sebab, mereka berkesempatan ikut upacara di Ibu Kota Nusantara (IKN). Sedangkan bagi yang tidak ikut ke IKN, wajib hadir dalam upacara yang diselenggarakan oleh Pemprov Kaltim.
“Jadi tahun ini agak sedikit berbeda, biasanya pelaksanaan upacara lebih dulu dilaksanakan di kantor dinas masing-masing OPD, tetapi untuk tahun ini ditiadakan,” terangnya.
Bahkan, masyarakat umum pun diundang oleh Pemprov Kaltim untuk bisa hadir mengikuti rangkaian pelaksanaan upacara di Stadion Utama Palaran. Mereka diberi kesempatan ikut nonton secara live streaming upacara di IKN.
“Jadi sudah kita siapkan ruangannya, bagi siapapun yang ingin menyaksikan langsung upacara di IKN bisa datang ke Stadion Palaran. Selain itu, kami juga menyediakan live streaming di Big Mall Samarinda dan Pentacity Balikpapan,” paparnya.
Sementara itu, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kaltim Sufian Agus menyatakan bahwa Sekretaris Daerah Provinsi Kaltim Sri Wahyuni dimungkinkan menjadi pembina upacara di Stadion Utama Palaran. Hal ini karena Pj Gubernur Akmal Malik mengikuti upacara di IKN.
“Untuk pelaksanaan upacaranya kemungkinan kita lebih dulu daripada IKN, sekitar jam 7 pagi. Agar setelah upacara di sini, kita bisa menonton upacara di IKN,” terangnya.
Terkait dengan perubahan venue upacara, Sufian menyatakan perlu persiapan ekstra oleh Pemprov Kaltim. Seperti tiang bendera dan panggung yang baru dibangun.
“Jadi untuk konsep sedikit berbedanya itu kan kalau di Sempaja itu semuanya sudah terkoneksi, tidak perlu lagi tambahan-tambahan paling cuma sedikit dipoles-poles. Nah untuk yang di Palaran ini banyak betul yang harus dipoles,” terangnya.