Banjarmasin, infosatu.co – Desa Belangian, Kecamatan Aranio, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan (Kalsel) menjadi salah satu tempat tersembunyi yang mulai mencuri perhatian banyak orang.
Padahal, lokasinya berada di tengah hamparan perbukitan hijau dan aliran air kali yang tenang. Namun demikian, desa di kawasan Geopark Meratus ini menawarkan pesona yang memikat.
Hal ini sekaligus menjadi salah satu lokasi unggulan dalam ajang Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) ke-XIV di Kalsel.
Untuk mencapai desa ini, para pengunjung harus menempuh perjalanan dengan waktu sekitar satu jam menggunakan perahu klotok menyusuri Waduk Riam Kanan.
Meski perjalanan ini cukup menantang, panorama alam yang disuguhkan di sepanjang perjalanan benar-benar sebanding dengan usaha yang dikeluarkan.
Pemandangan perbukitan, air yang tenang, serta angin yang sepoi-sepoi menjadi teman setia selama perjalanan menuju Desa Belangian.
Dalam Porwanas XIV Kalsel, Desa Belangian bukan hanya dikenal karena keindahan alamnya. Desa ini juga menjadi salah satu objek lomba karya jurnalistik, termasuk reportase radio dan televisi, karya tulis, serta fotografi.
Objek-objek geosite yang tersebar di seluruh kawasan Geopark Meratus, termasuk di Desa Belangian, menjadi inspirasi bagi para jurnalis untuk mengabadikan keindahan alamnya. Hal ini sekaligus mengangkat kisah masyarakat lokal dalam berbagai bentuk karya jurnalistik.
Geopark Meratus merupakan salah satu kawasan geologi yang diakui oleh UNESCO dan memiliki kekayaan alam serta budaya yang sangat beragam.
Kawasan ini meliputi berbagai geosite, termasuk formasi geologi, ekosistem unik, serta warisan budaya yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu. Belangian dengan keasliannya, menjadi salah satu lokasi yang merepresentasikan keunikan Geopark Meratus.
Tidak hanya itu, akses yang cukup terbatas ke desa ini juga menjadi tantangan tersendiri bagi para jurnalis untuk menyajikan karya yang mampu menggambarkan keindahan dan keragaman yang ada.
Mereka harus mampu menangkap esensi dari setiap sudut desa ini. Mulai dari kehidupan sehari-hari masyarakatnya hingga pemandangan alam yang begitu menakjubkan.
Ketua PWI Kalsel Zainal Helmie mengungkapkan bahwa ini merupakan upaya PWI Kalsel mempromosikan keberadaan dan pembangunan Geopark Nasional Pegunungan Meratus.
“Bersama Pemprov Kalsel, melalui event Porwanas yang diikuti ribuan peserta baik atlet maupun kontingen, kami harapkan promosi tentang potensi daerah seperti wisata, budaya termasuk Geopark Meratus ini lebih luas hingga tingkat nasional dan internasional,” kata Helmie.
Ia berharap dengan hadirnya ajang Porwanas XIV di Kalsel, kawasan Geopark Meratus termasuk Desa Belangian dapat terus berkembang sebagai destinasi wisata alam dan edukasi yang berkelanjutan.
Konservasi lingkungan menjadi salah satu isu utama yang diangkat dalam setiap kegiatan, termasuk lomba jurnalistik. Acara ini untuk memastikan kelestarian alam Meratus tetap terjaga di tengah arus modernisasi.
Dalam konteks lomba karya jurnalistik ini, setiap peserta diharapkan mampu memberikan narasi yang kuat tentang keindahan, budaya, serta tantangan yang dihadapi oleh masyarakat setempat.
Bukan hanya tentang keindahan visual, namun juga tentang kehidupan yang berjalan di tengah keterasingan, tentang tradisi yang masih dijaga. Serta tentang usaha masyarakat untuk mempertahankan alam mereka dari ancaman kerusakan.
Porwanas XIV Kalsel kali ini memberikan ruang bagi para jurnalis untuk tidak hanya menampilkan karya terbaik mereka.
Namun, juga untuk memperkenalkan sudut-sudut Kalsel yang masih tersembunyi dari sorotan publik. Desa Belangian, dengan segala keindahan dan kekayaannya menjadi salah satu bukti nyata bahwa ada banyak hal yang bisa digali dan dipelajari dari setiap jengkal tanah di Indonesia.