Samarinda, infosatu.co – Ketua Komisi Pemilihan Umum Kalimantan Timur (KPU Kaltim) Fahmi Idris secara resmi membuka rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan perolehan suara Pilkada 2024 tingkat provinsi di Hotel Harris Samarinda, Minggu (8/12/2024).
Tahapan ini berlangsung setelah KPU di 10 Kabupaten/Kota se-Kaltim rampung menggelar rapat pleno terbuka rekapitulasi perolehan suara pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
Dalam sambutannya, Fahmi menyampaikan apresiasi atas suksesnya pelaksanaan tahapan pemilu, khususnya pada hari pencoblosan 27 November 2024.
“Alhamdulillah, di Kalimantan Timur, semua tahapan berlangsung aman, lancar, dan terkendali. Ini bukan hanya berkat kerja keras KPU dan jajaran, tetapi juga dukungan luar biasa dari Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, TNI, dan Polri,” ujar Fahmi.
Ia juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada seluruh jajaran KPU. Mulai dari Ketua dan anggota KPU Kabupaten/Kota se-Kaltim dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK).
Tidak ketinggalan, para Panitia Pemungutan Suara (PPS), dan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang telah melaksanakan tugasnya dengan baik. “Keberhasilan ini merupakan hasil kerja keras kita semua,” tambahnya.
Meski demikian, Fahmi mencatat adanya penurunan tingkat partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 dibandingkan pemilu serentak sebelumnya.
“Tingkat partisipasi rata-rata di Kaltim tercatat 69,18 persen, sedikit menurun dibandingkan target sebelumnya sebesar 79,81 persen. Namun, angka ini menunjukkan peningkatan 8-10 persen dibandingkan pilkada sebelumnya,” jelasnya.
Fahmi menegaskan bahwa keberhasilan tersebut menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kualitas pemilu ke depan.
“Semoga kita diberikan kekuatan dan kesehatan untuk melanjutkan tanggung jawab sebagai penyelenggara pemilu,” ujarnya.
Rapat pleno ini merupakan tahapan akhir dalam proses penghitungan suara tingkat provinsi. Rapat tersebut menjadi momentum penting dalam memastikan transparansi dan akuntabilitas hasil Pilgub 2024 yang menentukan pemimpin Kaltim lima tahun ke depan.
Selain memastikan proses berjalan aman dan terkendali, Fahmi juga menekankan pentingnya kerja sama antarlembaga untuk menjaga keamanan selama tahapan pemilu.
“Kami sangat berterima kasih atas peran aktif TNI dan Polri dalam menjaga kondusivitas selama proses pemilu berlangsung,” kata Fahmi.
Proses rekapitulasi ini akan dilakukan dengan terbuka, melibatkan pengawasan dari Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) serta saksi dari pasangan calon. Hal ini bertujuan untuk memastikan kepercayaan publik terhadap hasil pemilu.
Penurunan partisipasi menjadi perhatian utama KPU Kaltim. Fahmi berharap kerja sama semua pihak dapat terus ditingkatkan guna mendorong partisipasi yang lebih tinggi pada pemilu mendatang.
“Ini menjadi pekerjaan rumah bersama. Kita harus memastikan partisipasi pemilih kembali meningkat,” tutupnya.