Samarinda, infosatu.co – Kawal Borneo Community Foundation (KBCF) menggelar temu regional Perhutanan Sosial bagi Perempuan dan Generasi Muda (PSPGM) pada 12-13 September 2023. Kegiatan yang diikuti perwakilan kelompok perempuan dan generasi muda itu berlangsung di Hotel Swiss-Belhotel Borneo Samarinda, Selasa (12/9/2023).
Project Officer Program PSPGM Irmah Rusjal mengatakan bahwa temu regional itu memiliki beberapa tujuan. Salah satunya meningkatkan partisipasi perempuan dan generasi muda dalam pengelolaan perhutanan sosial secara berkelanjutan. Dari pengelolaan perhutanan sosial diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Hari ini kami menggelar temu regional PSPGM yang dihadiri perwakilan dari tiga desa yang menjadi dampingan program PSPGM KBFC. Program PSPGM sendiri secara nasional dikoordinir The Asia Foundation,” ujar dia.
Menurut Irmah, perwakilan PSPGM yang hadir dalam temu regional itu berasal dari Desa Karangan Dalam, Kecamatan Karangan, Kabupaten Kukar; Kampung Intu Lingau, Kecamatan Nyuatan, Kabupaten Kutai Barat; dan Kelurahan Karang Joang, Balikpapan.
Dari pendampingan yang telah dilakukan, Irmah menerangkan telah berhasil mengajak sejumlah perempuan dalam pengelolaan hutan secara langsung.
“Di sana mereka mengembangkan hutan desa, hutan adat. Ada beberapa yang sudah membuktikan dan langsung turun lapangan. Lewat program ini juga membuktikan perempuan bisa masuk hutan,” jelas Irmah.
Selama ini, KBCF juga berhasil mendorong kelompok usaha perhutanan sosial (KUPS) untuk membuat beberapa produk berbasis komiditas hasil hutan.
Herlina, salah seorang narasumber dalam temu regional PSPGM mengatakan bahwa produk yang sudah dihasilkan berupa makanan tambahan untuk balita.
“Kami mendapat informasi dari KBFC mengenai tanaman di sekitar kami yang mengandung karbohidrat dan kalsium tinggi,” ujar dia.
“Maka, kami bekerja sama dengan ibu-ibu PKK dan posyandu untuk menciptakan makanan sehat berbentuk puding dan mie dari tanaman tersebut,” sambungnya.
Herlina berharap agar inovasi itu dapat memberikan makanan sehat tambahan dan membantu pemenuhan gizi anak.
“Inovasi ini kami harapkan dapat menjadi pengganti mie instan yang sangat disukai anak-anak dan menuntaskan masalah stunting,” ujar Herlina.
Herlina merupakan salah seorang narasumber dialog bertajuk ‘Women Champion’ dalam temu regional PSPGM. Selain dia, dua narasumber lain yang sama-sama berasal dari desa dampingan PSPGM juga menyampaikan pengalamannya dalam pengelolaan KUPS.