Samarinda, infosatu.co – Anggota Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono menyerap aspirasi warga Kelurahan Air Putih Kecamatan Samarinda Ulu tepatnya di RT 04, 05, 51 dan 46 di Jalan Antasari Gang 8, Rabu (7/7/2021) malam.
Mewakili warga setempat, Ketua RT 46 Robby Fahruddin mengatakan bahwa keluhan masyarakat yang paling mendesak saat ini terkait banjir. Tidak adanya drainase menjadi salah satu penyebab banjir di wilayah itu.
“Sebenarnya yang paling urgent itu soal drainase, karena di Antasari Gang 8 itu ada enam blok, tapi hanya dua blok saja yang memiliki drainase,” ungkapnya.
Pihaknya sudah pernah membuat pengajuan setiap dilakukannya Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) sejak dua tahun lalu. Akan tetapi, hingga saat ini belum terealisasi.
“Insyaallah Pak Nidya Listiyono akan mengusulkan ke Pemkot Samarinda untuk segera dibangunkan drainase itu,” jelasnya.
Masih berhubungan dengan banjir, persoalan berikutnya terkait peningkatan akses jalan atau semenisasi.
“Jika dulu kita buang air dari dalam keluar, sekarang terbalik justru air dari luar masuk ke dalam,” terangnya.
Menurutnya, persoalan banjir ini akibat jalan raya lebih tinggi daripada akses jalan perkampungan. Sehingga melalui reses ini, pihaknya minta agar dilakukannya pengecoran atau semenisasi.
“Khususnya di Gang 8 lurus lalu Blok A sampai E sama sekali belum ada pengecoran. Meskipun sudah mengusulkan tapi sampai sekarang belum terealisasikan,” urainya.
Selain dua usulan ini, wilayah itu juga minim penerangan selama satu tahun terakhir ini. Antrean online yang menurut Robby membludak menyebabkan pihaknya harus menunggu lebih lama untuk mendapatkan penerangan.
“Mungkin SDM kurang dan permintaan masyarakat banyak, mungkin dalam satu hari itu hanya bisa meninjau beberapa lokasi saja. Mudah-mudahan melalui Pak Nidya Listiyono daerah ini dapat giliran secepatnya.”
Bukan tanpa sebab dirinya meminta penerangan, pasalnya kejahatan bisa terjadi kapan dan dimana saja. Mengingat musim pandemi Covid-19 ini mencetak banyak pengangguran di Kaltim khususnya Kota Samarinda.
“Kita khawatir terkait keamanan, memang ada keresahan warga terkait pencurian tapi masih masalah kecil dan kami belum punya cukup bukti. Makanya kami minta penerangan untuk pejalan kaki atau pengendara karena daerah sini gelap tidak ada lampu,” bebernya.
Menanggapi banyaknya permintaan masyarakat, Tio sapaan akrab Nidya Listiyono, segera menghubungi petinggi PLN agar disediakannya lampu untuk daerah tersebut.
“Kita sudah lakukan komunikasi dan semoga segera ditindaklanjuti pihak PLN supaya keamanan di sini tetap terjaga. Pokoknya langsung kita eksekusi, itu namanya aksesibilitas karena untuk kemaslahatan umat takutnya ada rampok,” ulasnya.
Dalam kesempatan ini, Tio juga mengkritisi terkait tiang listrik yang berada tepat di saluran air depan salah satu sorum mobil di Jalan Antasari.
“Kita lihat dulu apa bisa dipindah, kan berbahaya di tengah saluran air. Tapi tadi saya sudah telpon PLN entah bagaimana mekanisme yang akan dilakukan,” tegasnya.
Kemudian, terkait usulan infrastruktur seperti semenisasi maupun drainase pada umumnya. Ia akan merekomendasikan daerah tersebut untuk mempercepat penanganannya sehingga segera direalisasikan.
“Masukkan warga terkait drainase ini perlu didengar, apalagi ini menjadi salah satu penyebab banjir di Antasari. Sehingga pemkot seharusnya bisa bergerak cepat,” tegasnya.
Tentunya kata Tio, dirinya dari provinsi juga akan mensupport terkait pembangunan di Kota Samarinda karena ini merupakan upaya penanganan banjir.
Terakhir, warga sekitar juga minta dibuatkan poskamling. Politikus Golkar ini tanpa pikir panjang akan membantu dengan uang pribadinya agar keamanan di daerah itu terus terjaga.
“Tadi mereka juga minta dibuatkan poskamling, bisa saja nanti saya sumbang,” urainya. (editor: irfan)