SAMARINDA – Seorang Anggota DPRD Kabupaten Mahakam Ulu, Lidjo Kaya mengirim surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Ia sampaikan keluhan rakyat di tiga kampung yang berbatasan dengan Serawak, negara bagian Malaysia. Tiga kampung itu berada dalam wilayah administrasi Kecamatan Long Apari. Tiga kampong itu adalah Long Apari, Noha Tivab dan Noha Silat.
Surat yang dilayangkan kepada Presiden Joko Widodo itu, bertanggal 8 Februari 2019. Keluhannya seputar BBM satu harga di seluruh Indonesia, namun ternyata masih belum satu harga di tiga kampung tersebut. Harga BBM, khususnya premium di sana mencapai 15 ribu per liter dalam kondisi stok tersedia. Sementara dalam kondisi BBM sulit ditemui, maka harga melambung lebih tinggi lagi. Padahal kebijakan BBM satu harga dipatok dengan Rp6.450 untuk premium/bensin per liter dan Rp5.150 per liter untuk solar.
“Ini kesulitan warga perbatasan Kaltim. Ada sepuluh kampung di Kecamatan Long Apari. Tujuh kampung sudah menikmati BBM satu harga, tapi masih ada tiga kampung yang tertinggal, karena mereka berada paling ujung dan paling jauh,” sebut Lidjo Kaya di Kantor Gubernur Kaltim, Senin (18/2/2019).
Belum dinikmatinya kebijakan BBM satu harga yang digagas Presiden Joko Widodo itu sangat menyulitkan masyarakat setempat untuk melakukan aktifitas sehari-hari. Oleh karena itu, mereka sangat berharap, Presiden Joko Widodo dan jajaran terkait termasuk Kementerian ESDM dan PT Pertamina bisa menuntaskan keluhan ini dan segera memberlakukan BBM satu harga ke kampung perbatasan itu, bahkan sebelum pilpres digelar 17 april 2019 mendatang.
“Kami berharap sebelum pilpres, tiga warga kampung itu sudah menikmati BBM satu harga. Kami ingin semua kampung di kecamatan perbatasan menikmati BBM satu harga,” tegas Lidjo Kaya.
Padahal menurutnya, di Kampung Tiong Ohang, terdapat satu long boat (kapal) Pertamina yang sebenarnya bisa mengangkut BBM ke tiga kampung tersebut dengan waktu tempuh sekitar 3 jam. Pemerintah tinggal menambahkan subsidi angkutan dan tiga kampung itu sudah bisa menikmati BBM satu harga.
Sebagai informasi, Kecamatan Long Apari memiliki 10 kampung. Tiga di antaranya belum menikmati BBM satu harga, yakni Kampung Long Apari, Noha Tivab dan Noha Silat. Sedangkan 7 kampung lainnya sudah menikmati kebijakan BBM satu harga, yakni Kampung Tiong Ohang, Noha Buan, Tiong Bu’u, Long Kerioq, Long Penaneh I, Long Penaneh II dan Long Penaneh III.
Surat Lidjo Kaya juga ditembuskan kepada Menteri ESDM, Gubernur Kaltim, Dirut Pertamina, Kepala Pertamina Wilayah V di Balikpapan dan Bupati Mahakam Ulu. (*)