Samarinda, infosatu.co – Selama munculnya Covid-19 di dunia, terdapat 217 negara yang terdampak. Bahkan, 25 persen negara bangkrut dan tidak bisa membayar hutang. Pandemi ini menyebar ke seluruh dunia tak terkecuali Indonesia, membuat perekonomian melemah dan meningkatkan pengangguran.
Wagub Kaltim Hadi Mulyadi mengimbau agar masyarakat tidak takut dengan vaksinasi yang disediakan oleh pemerintah.
Menurutnya, vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengurangi penularan, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat Covid-19. Sehingga dapat mencapai kekebalan dan melindungi kelompok masyarakat dari Covid-19.
“Pastinya agar tetap produktif secara sosial dan ekonomi, walaupun kita menyadari dengan adanya keterbatasan waktu dan dana membuat vaksin ini masih terbatas. Maka untuk tahap pertama ini baru diberikan kepada Kota Samarinda dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar),” ungkapnya di Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (14/1/2021).
Tetapi lanjutnya, paling lambat Februari 2021 akan ada gelombang kedua untuk pendistribusian vaksinasi Covid-19 ini, diprioritaskan untuk Balikpapan dan kabupaten/kota lainnya.
Program ini sesuai dengan UU Nomor 8 Tahun 2020 tentang pelaksanaan vaksinasi dalam penanggulangan Covid-19 dan tindak lanjut surat Mendagri RI tentang dukungan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
“Juga, sesuai instruksi presiden pada 13 Januari 2021, kemarin beliau menjadi orang pertama yang disuntik vaksin. Vaksin ini teruji klinis melalui BPOM pada 11 Januari 2021. Bahkan Komisi Fatwa MUI menetapkan vaksin mendapat sertifikasi oleh PT Bio Farma telah menyatakan hukumnya suci dan halal pada 8 Januari 2021,” jelasnya.
Vaksinasi ini penting namun diharapkan tetap ketat dalam penegakan 4M yaitu dengan memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dan menghindari kerumunan. Untuk itu, Pemprov Kaltim mengimbau kepada seluruh masyarakat terutama gelombang pertama untuk tidak takut divaksin.
Ini upaya menghentikan penyebaran Covid-19 di Indonesia terutama Kaltim. Hadi menegaskan apabila vaksin ini bukan urusan pribadi, melainkan urusan masyarakat. Mereka yang divaksin akan sehat, hal yang menakutkan adalah apabila ada masyarakat yang tidak divaksin menjadi sakit dan menularkan.
“Itu yang menjadi masalah, makanya pemerintah mewajibkan semua masyarakat untuk divaksin. Tidak ada alasan untuk menolak terutama tenaga kesehatan (nakes), TNI dan Polri yang akan menjadi prioritas dalam vaksinasi Covid-19,” tegas Hadi. (editor: irfan)