Penulis: Lydia – Editor: Irfan
Bontang, infosatu.co – Hobi olahraga bersepeda atau yang lagi ngetrend dikenal dengan istilah gowes di Kota Bontang semakin menjamur selama adanya pandemi Covid-19. Tidak mengenal tua dan muda, para goweser meramaikan jalanan Kota Taman.
Namun goweser ini membuat sebagian pengguna jalan merasa terganggu, karena banyaknya sepeda yang memenuhi badan jalan.
Salah satu pengguna jalan yang tidak ingin disebutkan namanya mengeluh perihal goweser di Kota Taman ini. Menurutnya, sebagian goweser ini sangat mengganggu apabila tidak beraturan dalam bersepeda.
“Goweser yang menggangu kita itu berombongan, seharusnya mereka mengatur barisan panjang ke belakang bukan menyamping,” ungkapnya.
Ia juga mengatakan bahwa terkadang sebagian goweser ini tidak mematuhi rambu lalu lintas.
“Sebagian dari mereka sering menerobos lampu merah, terus suka ngumpul di tengah-tengah jalan. Bahkan saya lihat di daerah Simpang Pisangan dan Simpang Rawa Indah,” jelasnya.
Menanggapi keluhan sebagian masyarakat. Dikatakan Anggota Komisi III DPRD Kota Bontang Yassier Arafat mengingatkan komunitas atau personal goweser untuk meningkatkan kesadaran. Oleh karena itu, para goweser harus berkomitmen ketika turun di jalan seperti mematuhi rambu lalu lintas. Hal ini supaya tidak ada keluhan dari para pengguna jalan yang lain.
“Seharusnya ada kapten rider yang memberi pengarahan, jadi sebelum berangkat harus ada briefing. Mereka akan memberi arahan terkait apa yang tidak boleh dilakukan di jalan, misalnya tidak menerobos lampu merah,” tegas Yassier di Gedung DPRD Kota Bontang kepada infosatu.co, Senin (29/6/2020).