Samarinda, infosatu.co – Lembaga pendidikan tinggi di Kalimantan Timur (Kaltim) terus mencetak generasi muda yang siap menghadapi tantangan global.
Salah satunya, Institut Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) PGRI Kaltim yang menggelar yudisium gelombang ke-2 bagi mahasiswa S-1 tahun akademik 2023-2024. Kegiatan itu berlangsung di ruang aula lantai 3 Gedung Serba Guna, hari ini, Sabtu (10/8/2024).
Yudisium kali ini dihadiri oleh berbagai pejabat penting kampus, termasuk Rektor IKIP PGRI Kaltim, Senat, Ketua YPLP PGRI Kaltim, dekan setiap fakultas serta dosen pembimbing dan penguji.
Saat yudisium berlangsung, para pria tampil rapi dengan jas yang memberikan kesan tegas. Sementara, para perempuan terlihat anggun dengan mengenakan kabaya.
Sebanyak 101 peserta mengikuti yudisium gelombang ke-2 itu. Rinciannya, 31 peserta dari Program Studi Pendidikan Ekonomi, 61 dari Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, dan 9 dari Program Studi Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif.
Dalam sambutannya, Rektor IKIP PGRI Kaltim Suriansyah menyampaikan selamat kepada para sarjana baru atas pencapaian mereka.
“Hari ini, kalian telah menyelesaikan sebuah tanggung jawab besar dalam perkuliahan. Kalian telah memperoleh gelar yang orang lain impikan, dan itu merupakan bukti dari perjuangan keras kalian,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya tanggung jawab yang lebih besar setelah menjadi sarjana. “Setelah nanti dikukuhkan, artinya kalian sudah naik satu tingkat dalam kompetensi,“ katanya.
“Sikap, perilaku, ucapan, dan perbuatan kalian harus mencerminkan status baru. Ini adalah konsekuensi moral yang harus diemban,” lanjut Suriansyah.
Yudisium ini, menurutnya merupakan bentuk pengakuan kesarjanaan secara internal. “Ijazah kalian sudah bisa digunakan setelah ditandatangani, namun wisuda yang akan digelar pada 9 Oktober 2024 mendatang merupakan pengakuan eksternal,” jelasnya.
Lebih lanjut, menyoroti persaingan di dunia kerja, Suriansyah mengingatkan pentingnya meningkatkan kompetensi.
“Saat memasuki dunia kerja, kalian akan bersaing. Tambahkan kompetensi lain melalui kursus, pelatihan, atau bimbingan teknis,“ ia berpesan.
“Apalagi dengan Ibu Kota Negara (IKN) yang akan merekrut 20.000 tenaga kerja baru, alumni IKIP PGRI Kaltim harus memanfaatkan peluang ini dengan kompetensi yang unggul,” tambah Suriansyah.
Sebelum mengakhiri sambutannya, Suriansyah mengingatkan agar pengalaman selama kuliah, baik yang manis maupun pahit dijadikan pelajaran berharga.
“Saya berharap kalian membawa cerita positif tentang IKIP ke luar sana. Dan yang paling penting, jangan bawa kebiasaan mengabaikan tanggung jawab ke tempat kerja karena itu akan berdampak langsung pada karier kalian,” tandasnya.
Senada dengan Suriansyah, Dekan Fakultas Pendidikan Umum dan Pengetahuan Sosial IKIP PGRI Kaltim Abdul Rozak Fahrudin juga mendorong para lulusan memproyeksikan karier mereka. “Karier mereka harus ditata sejak dini, dengan motivasi untuk mengejar jenjang lebih tinggi,” ujarnya.
“Kami berharap setelah mereka nantinya resmi menjadi alumni yang ditandai dengan wisuda, mereka bisa mengamalkan ilmu yang telah di dapat,” tambahnya.
Abdul Rozak juga menyampaikan bahwa mahasiswa yang telah lulus tidak harus selalu menjadi PNS ataupun PPPK.
“Harapannya ya seperti itu, harus mampu melihat peluang lainnya. Sebab ,dari tiga program pendidikan tersebut, sudah kami bekali untuk melihat peluang bisnis atau arah program kerja masing-masing,” ujar pria yang juga selaku Ketua MKKS SMA Kota Samarinda.
Kendati demikian, jika ingin fokus untuk menjadi PNS ataupun ASN, Rozak berpesan agar para sarjana dari IKIP PGRI Kaltim dapat mengemban amanah sebaik mungkin.
“Tidak ada yang salah, yang guru olahraga jadilah olahraga yang baik dan amanah. Begitu juga dengan lulusan ekonomi ataupun teknik,” pesannya.
Acara yudisium diakhiri dengan pengukuhan gelar kesarjanaan oleh Rektor IKIP PGRI Kalimantan Timur dan pemasangan selempang gelar oleh Ketua YPLP PGRI Kalimantan Timur Suwardi.
Sebagai informasi, sebelumya pada gelaran yudisium pertama, telah mengukuhkan sebanyak 99 peserta. Dengan rincian 37 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Ekonomi.
Selain itu, 57 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga, dan 5 mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Vokasional Teknologi Otomotif. Dengan total keseluruhan ditambah peserta yudisium gelombang ke-2 sebanyak 200 peserta.